Banyumas, (tvOne). Seorang perajin mainan tradisional asal Banyumas Jawa Tengah mengaku kebanjiran pesanan ditengah gempuran beragam jenis mainan anak asal Cina. Produknya yang unik dan sederhana justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumennya. Truthfully, the only difference between you and mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
Tarno, warga Desa Rempoah, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah tak kunjung mendapat pekerjaan tetap, namun tak lantas menjadikannya kehabisan akal. Dia kini justru tengah giat mengembangkan bisnisnya. Tarno telah berhasil memproduksi beragam mainan anak yang terbuat dari bahan dasar triplek. Bentuk mainan produksinya yang unik dan terkesan sangat tradisional justru menjadikan mainan anak itu banyak diminati pasar. Harga produk mainan Tarno relatif terjangkau yakni Rp10-40 ribu. Mainan tersebut biasanya laris ketika kunjungan wisatawan meningkat ke Kawasan Baturaden.
Produk mainan buatan Tarno bervariasi seperti miniatur andong, bajaj dan kuda goyang. Saat ini permintaan mainan produksinya juga datang dari wilayah lain. Namun, keterbatasan permodalan menjadi kendalanya karena menolak sejumlah pesanan.
Tarno, warga Desa Rempoah, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah tak kunjung mendapat pekerjaan tetap, namun tak lantas menjadikannya kehabisan akal. Dia kini justru tengah giat mengembangkan bisnisnya. Tarno telah berhasil memproduksi beragam mainan anak yang terbuat dari bahan dasar triplek. Bentuk mainan produksinya yang unik dan terkesan sangat tradisional justru menjadikan mainan anak itu banyak diminati pasar. Harga produk mainan Tarno relatif terjangkau yakni Rp10-40 ribu. Mainan tersebut biasanya laris ketika kunjungan wisatawan meningkat ke Kawasan Baturaden.
Produk mainan buatan Tarno bervariasi seperti miniatur andong, bajaj dan kuda goyang. Saat ini permintaan mainan produksinya juga datang dari wilayah lain. Namun, keterbatasan permodalan menjadi kendalanya karena menolak sejumlah pesanan.
No comments:
Post a Comment