Saturday, September 24, 2011

Puluhan Wartawan Demo di SMAN 6

Satu-satunya cara untuk mengikuti terbaru tentang
bejubel market place terbaik indonesia adalah untuk terus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang
bejubel market place terbaik indonesia, itu tidak akan memakan waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.

Metrotvnews.com, Jakarta: Puluhan wartawan media cetak dan elektronik berunjuk rasa di depan gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, Jakarta, Senin (19/9). Demontrasi dipicu pengeroyokan yang diduga dilakukan 20 siswa sekolah itu terhadap juru kamera Trans 7.

"Kami melakukan aksi damai, tidak dengan kekerasan dan memaksakan kehendak. Saya harap pihak sekolah mau bertanggung jawab dan berdialog dengan wartawan," kata Koordinator Aksi Widhi Wahyu Widodo saat berorasi.

Setelah lama tak ditanggapi, Kepala Sekolah SMAN 6 Kadarwati Mardiutama akhirnya menemui pengunjuk rasa. Ia mengatakan kejadian itu di luar jam sekolah sehingga pihak sekolah tak bertanggung jawab. Menurutnya, belum tentu pelaku adalah siswa sekolah unggulan tersebut.

Kadarwati mengatakan, banyak alumni atau siswa yang telah dinonaktifkan mengaku-ngaku sebagai siswa SMUN 6. Selain itu, kata Kadarwati, sekolah tak punya kewenangan setelah pukul 19.00 WIB. Pada jam itu siswa menjadi tanggung jawab keluarga dan kepolisian.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Pengunjuk rasa tak terima dengan ucapan Kadarwati yang terkesan mau aman sendiri. Oktaviardi, korban pengeroyokan, meminta dirinya diizinkan masuk untuk mencari pelaku. Ia yakin masih mengingat sejumlah wajah yang memukul, menendang, dan merampas kaset miliknya.

Setelah berdebat alot, Kadarwati akhirnya mengizinkan Oktaviardi ditemani sejumlah wartawan lain masuk ke sekolah tersebut. Oktaviardi menyatakan hanya ingin mencari pelaku dan mencatat identitasnya untuk kemudian dilaporkan ke polisi.

Kasus bermula saat Oktaviardo makan di sekitar SMAN 6, Jumat pekan lalu. Oktaviardo mengambil gambar pascatawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70. Ia mengambil gambar segerombol siswa di gerbang SMAN 6. Tiba-tiba, para siswa menyerang dan merampas kaset Oktaviardo.

"Saya memang wartawan infotainment Trans 7. Saat itu saya sedang makan. Namun, karena ada kejadian tawuran, saya berinisiatif mengambil gambar untuk news. Untuk stockshoot, saya ambil gambar suasana sekolah dan mendekat ke arah anak-anak yang ngumpul," jelas Oktaviardo.

Oktaviardo yakin para pelaku adalah siswa SMAN 6. "Tidak mungkin siswa SMA lain duduk di depan gerbang SMA 6 usai tawuran," katanya. Oktaviardo berharap para pelaku meminta maaf dan mempertangungg jawabkan perbuatan mereka.(Satwika)

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment